Profil Desa Mangunsari

Ketahui informasi secara rinci Desa Mangunsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mangunsari

Tentang Kami

Profil Desa Mangunsari, Sawangan, Magelang. Mengupas geliat industri rumahan emping melinjo yang khas, berpadu dengan perannya sebagai lumbung padi yang produktif di gerbang selatan lereng Merapi yang strategis dan aman.

  • Sentra Industri Emping Melinjo

    Dikenal sebagai pusat industri rumahan emping melinjo tradisional, yang menjadi ikon desa dan penggerak ekonomi kreatif di tingkat keluarga, khususnya bagi kaum perempuan.

  • Gerbang Selatan Kecamatan Sawangan

    Berfungsi sebagai desa perbatasan dan pintu gerbang utama di bagian selatan, menjadi zona transisi yang menghubungkan wilayah agraris Sawangan dengan pusat ekonomi Muntilan.

  • Lumbung Padi yang Subur

    Merupakan salah satu desa penghasil padi utama di Kecamatan Sawangan berkat lahan sawah yang luas dan subur, yang menjadi fondasi utama ketahanan pangan lokal.

XM Broker

Di gerbang selatan Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, terdapat sebuah desa di mana ketekunan agraris dan semangat wirausaha berpadu menciptakan sebuah harmoni ekonomi yang khas. Inilah Desa Mangunsari, sebuah wilayah yang di satu sisi merupakan lumbung padi yang subur, namun di sisi lain dikenal luas karena geliat industri rumahan emping melinjo yang tak pernah padam. Suara ritmis dari alu yang menumbuk biji melinjo menjadi penanda aktivitas ekonomi yang hidup di sela-sela ketenangan sawah yang menghijau. Sebagai desa perbatasan yang strategis, Mangunsari telah bertransformasi menjadi sebuah komunitas yang produktif, mandiri dan kreatif dalam mengolah hasil bumi menjadi produk bernilai tambah.

Geografi dan Demografi: Desa Gerbang di Jalur Ekonomi

Secara geografis, Desa Mangunsari menempati posisi strategis di bagian paling selatan dari Kecamatan Sawangan. Lokasinya yang berada di lereng bawah yang landai menjadikannya wilayah yang sangat cocok untuk pertanian lahan basah dan pemukiman. Yang terpenting, desa ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Muntilan, salah satu pusat perdagangan dan jasa paling ramai di Kabupaten Magelang.Berdasarkan data administratif, Desa Mangunsari memiliki luas wilayah sekitar 1,85 kilometer persegi (km2). Wilayahnya berbatasan dengan Desa Sawangan, ibu kota kecamatan, di sebelah utara. Di sisi timur, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Dukun dan Muntilan. Di sebelah selatan, berbatasan penuh dengan Kecamatan Muntilan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Podosoko. Posisi sebagai "beranda depan" yang langsung menghadap pusat ekonomi ini memberikan keuntungan akses pasar yang luar biasa.Menurut data kependudukan terkini, Desa Mangunsari dihuni oleh sekitar 4.320 jiwa. Dengan luas wilayahnya yang tidak terlalu besar, tingkat kepadatan penduduknya tergolong sangat tinggi, mencapai 2.335 jiwa per kilometer persegi. Tingginya angka ini menunjukkan bahwa Mangunsari adalah wilayah yang subur dan menarik secara ekonomi, baik untuk bertani maupun untuk mengembangkan usaha.

Geliat Industri Rumahan: Emping Melinjo sebagai Ikon Desa

Keunikan utama yang menjadi pembeda Desa Mangunsari adalah industri rumahan emping melinjo yang telah mengakar selama beberapa generasi. Di hampir setiap dusun, dapat dengan mudah dijumpai aktivitas produksi emping yang dilakukan di teras-teras atau dapur rumah warga. Industri ini menjadi contoh sempurna dari ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kearifan lokal dan sumber daya setempat.Proses pembuatan emping di Mangunsari sebagian besar masih dilakukan secara tradisional, yang justru menjadi jaminan kualitas dan cita rasa otentiknya. Biji melinjo pilihan disangrai, dikupas, kemudian dipipihkan satu per satu dengan cara ditumbuk menggunakan palu khusus di atas landasan batu. Lembaran-lembaran tipis emping mentah ini kemudian dijemur di bawah sinar matahari sebelum siap untuk digoreng atau dipasarkan.Industri ini memegang peranan vital sebagai sumber pendapatan tambahan bagi keluarga, dan secara khusus telah menjadi motor penggerak ekonomi bagi kaum perempuan di desa. Keterampilan membuat emping diwariskan dari ibu ke anak, menciptakan sebuah tradisi kewirausahaan perempuan yang kuat. Produk emping dari Mangunsari tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga dipasok ke berbagai toko oleh-oleh dan distributor makanan ringan di kota-kota besar.

Lumbung Padi: Penjaga Ketahanan Pangan

Di balik kesibukan industri empingnya, fondasi ekonomi Desa Mangunsari tetaplah sektor pertanian, khususnya padi. Lahannya yang landai dan didukung oleh jaringan irigasi yang baik menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung padi andalan di Kecamatan Sawangan. Hamparan sawah yang luas dan produktif memastikan bahwa kebutuhan pangan pokok warga desa selalu tercukupi.Aktivitas pertanian padi menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar kepala keluarga. Siklus tanam dan panen menjadi ritme utama yang mengatur kehidupan agraris di desa ini. Surplus hasil panen padi dari Mangunsari juga berkontribusi signifikan terhadap pasokan beras untuk wilayah Magelang. Selain padi, pekarangan rumah warga juga dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman lain seperti pohon melinjo, salak, dan aneka buah-buahan, menerapkan konsep polikultur yang meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga.

Kehidupan Sosial yang Produktif dan Mandiri

Model ekonomi Desa Mangunsari yang memadukan pertanian dan industri rumahan telah membentuk karakter masyarakat yang produktif, mandiri, dan ulet. Terdapat pembagian peran yang jelas namun saling mendukung, di mana para laki-laki umumnya fokus pada pekerjaan di sawah, sementara para perempuan mengelola industri emping di rumah setelah menyelesaikan tugas-tugas domestik.Sinergi ini menciptakan unit-unit ekonomi keluarga yang tangguh. Semangat kewirausahaan sangat terasa di desa ini, di mana warga tidak hanya menunggu hasil dari bertani, tetapi secara proaktif menciptakan nilai tambah dari produk yang ada di sekitar mereka. Meskipun sibuk dengan aktivitas ekonomi, nilai-nilai sosial seperti gotong royong dan kepedulian terhadap sesama tetap terjaga dengan baik, menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan suportif.

Stabilitas di Zona Aman untuk Pembangunan Berkelanjutan

Keberhasilan Desa Mangunsari dalam mengembangkan ekonomi pertanian dan industri rumahannya tidak terlepas dari faktor keamanan geografis. Desa ini berlokasi di zona yang sangat aman dari ancaman bencana primer Gunung Merapi. Jaraknya yang jauh dari puncak dan berada di lereng yang landai membuatnya bebas dari risiko langsung awan panas dan lontaran material vulkanik.Stabilitas lingkungan ini memberikan rasa aman dan kepastian bagi warga untuk berinvestasi, baik dalam bentuk lahan pertanian maupun dalam peralatan untuk usaha emping mereka. Iklim yang kondusif ini memungkinkan pembangunan ekonomi dan sosial berjalan secara berkelanjutan tanpa terganggu oleh ancaman bencana alam yang signifikan, yang seringkali menjadi tantangan bagi desa-desa di lereng yang lebih tinggi.

Penutup

Desa Mangunsari adalah contoh cemerlang dari sebuah desa yang mampu berinovasi di atas fondasi tradisi. Dengan menjadikan emping melinjo sebagai ikon industri kreatifnya, sambil tetap mempertahankan perannya sebagai lumbung padi yang produktif, Mangunsari telah menciptakan sebuah model ekonomi yang tangguh dan mandiri. Sebagai gerbang selatan Kecamatan Sawangan, desa ini tidak hanya menjadi penanda geografis, tetapi juga menjadi simbol dari semangat kewirausahaan dan kerja keras masyarakat lereng Merapi. Potensi pengembangan lebih lanjut, seperti branding produk emping dan perluasan jaringan pasar, akan semakin mengukuhkan posisi Mangunsari sebagai desa UMKM yang berdaya saing.